Home

Senin, 04 Februari 2013

PKn


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
Jalan Dadaha No. 18 Telp. 0265-33160 Tasikmalaya 46115

NASKAH UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2012/2013
                        Mata Kuliah     : Pembelajaran PKn
                                    Program           : S-1 PGSD
                                    Jenis Ujian       : TAKE HOME
            Dosen              : Drs. Nana Ganda, SH., M.Pd.

Petunjuk :
1.        Kerjakan soal dibawah ini dengan rinci dan tepat
2.        Dikumpulkan tanggal 07 Januari 2013 Jam 10.00 WIB

1.        Paradigma baru merupakan model atau kerangka berpikir sejalan dengan dinamika perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara menuju kehidupan masyarakat yang lebih demokratis, maka pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran pembangunan karakter bangsa (National Character Building).
a.         Bagaimana proses dan peran paradigma baru bidang studi di pkn bagi pendidikan anak bangsa guna mengembangkan pola dinamika kehidupan dimasyarakat.
b.         Uraikan secara rinci tentang karakteristik bidang studi pkn model paradigma baru yang dilandasi oleh esensi pendidikan demokrasi di indonesia.
2.      Peran seorang guru dalam proses pengembangan dan penerapan metodologi pembelajaran bidang studi PKn yang mengacu pada hakikat, fungsi, dan tujuan operasional bidang studi PKn.
Tugas saudara:
a.         Uraikan tentang hakikat, fungsi, dan tujuan tujuan bidang studi PKn.
b.         Apa alasannya bidang studi PKn disebut pembentukan pola sikap bagi karakter anak bangsa.
c.         Bagaimana peran metode, media dan evaluasi bidang studi PKn yang dilandasi peran ranah afektif bagi pola sikap kehidupan berbangsa.
3.        Dalam proses pengajaran pragmatic pendidikan tidak monopoli dalam memberi dan mencari informasi, intervensi pendidik ( guru) adalah berperan sebagai fasilitator, dinamisator, mediator dan motivator.
Bagaimana peran guru dalam PBM yang mengacu pada:
-        Fasilitator bagi anak didiknya
-        Dinamisator dalam KBM di kelas
-        Mediator dalam proses pembelajaran
-        Dalam motivator bagi anak didik
4.      Guru adalah tenaga professional di bidang pendidikan yang menggunakan keahliannya untuk membantu perkembangan serdik, karena guru berperan sebagai agen pembaharu, pemimpin dan pengembang bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan peserta didik, maka guru harus merancang pembelajaran atas dasar kebutuhan individual peserta didik.
Oleh karenanya alam PBM bidang studi PKn diperlukan seorang guru yang inkuiri. Tugas saudara bagaimana bentuk dan ciri-ciri guru yang inkuiri?
5.        Secara empiris, demokrasi dalam pendidikan dapat dilakukan melalui berbagai pola/sistem pendekatan pendidikan dan pengajaran konstruktivisme, penelitian tindakan kelas dan supervise klinis,
a.         Bagaimana pola bentuk pendekatan yang acuannya pada penelitian tindakan kelas supaya PBM demokrasi menjadi landasan pemberdayaan warga negara (Citizen empowerment).
b.         Bagaimana totalitas seorang guru dalam menetapkan pola interkasi demokrasi pada anak didiknya secara empiris pada lingkungan sekitar?
c.         Apakah alasan PBM demokrasi di negara indonesia tidak bisa berjalan sesuai dengan peran Hidden Curriculum)?
Selamat Bekerja
Jawaban:

1.        a. Upaya pembelajaran demokrasi bagi peserta didik dengan pola pembentukan masyarakat demokrasi sangatlah penting. Karena kita ketahui sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, yang mampu memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran demokratis.
Dalam kerangka semua itu mata pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Peran PKn dalam proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan, pembangunan kemauan, dan pengembangan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Melalui PKn sekolah perlu dikembangkan sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis untuk membangun kehidupan demokrasi.
Dari kedua konsep dasar tersebut dapat dikemukakan bahwa paradigma pendidikan demokrasi melalui PKn yang perlu dikembangkan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat multidimensional atau bersifat jamak.
Peran calon guru/guru dalam proses belajar mengajar yang mengacu pada konsep demokrasi , nilai demokrasi, dan masyarakat demokrasi guna menunjang pola kehidupan peserta didik diradius lingkungan yaitu memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh pada pengembangan pengertian tentang hakikat dan karekteristik aneka ragam demokrasi. Sebagai komponen sistem pendidikan gurupun harus mampu menerima perbedaan, menghargai pendapat siswa tidak memaksakan kehendak, merasa paling tahu dan menciptakan suasana belajar yang demokratis. Peran guru bukan sebagai satu-satunya sumber belajar karena telah/makin banyak sumber belajar lain di sekitar kehidupan anak.
Dalam proses belajar mengajarpun didukung dengan tersedianya sumber belajar yang dapat mempasilitasi siswa untuk dapat memahami penerapan demokrasi sehingga mereka memiliki wawasan yang luas tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks.
Guru dapat menciptakan stuasi sekolah dan kelas yang di kembangkan sebagai democratic laboratory atau lab demokrasi dengan lingkungan sekolah/kampus yang diperlakukan sebagai mikro lingkungan kehidupan yang demokratis yang bersifat mikro dan memperlakukan masyarakat luas sebagai open global classroom atau sebagai kelas yang terbuka.
Dengan cara itu akan memungkinkan siswa dapat belajar demokrasi dalam stuasi yang demokratis dan membangun kehidupan yang lebih demokratis.
b.  PKn merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia. Pendidikan demokrasi dalam berbagai konteks, dalam hal ini untuk pendidikan formal (di sekolah dan perguruan tinggi), nonformal (pendidikan di luar sekolah) dan informal (pergaulan di rumah dan masyarakat) mempunyai visi sebagai wahana substantif, pedagogis, dan sosial kultural untuk membangun cita-cita, niali , konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan demokrasi dalam diri warga negaranya melalui pengalaman hidup dan berkehidupan demokrasi dalam berbagai konteks.
2.  a. –  Hakikat bidang study PKn
Hakekat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam.
-          Fungsi bidang study PKn
1.      Mengembangkan dan melestarikan nilai, moral pancasila secara dinamis dan terbuka dalam arti bahwa nilai – moral mampu menjawab tantangan yang terjadi di masyarakat, tanpa kehilangan jati diri bangsa yang merdeka dan berdaulat.
2.      Mengembangkan dan membina manusia indonesia seutuhnya yang sadar politik dan kontitusi negara kesatuan RI berlandaskan pada pancasila dan UUD ’45.
3.      Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar warga negara dan negara.
-          Tujuan Bidang studi PKN
1.      Memiliki kemampuan berfikir secara rasional, kritis dan kreatif sehingga mampu memahami bernagai wacana kewarganegaraan.
2.      Memiliki keterampilan intelektual dan keterampilan berprestasi secara demokratis dan bertanggung jawab.
3.      Memiliki watak dan kepribadian yang baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
b. Karena dalam sasaran program bidang studi PKn di SD adalah membentuk peserta didik agar mempunyai kemampuan, ketrampilan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap-moral yang berlandskan pada pancasila sebagai satu keutuhan dan kebulatan sehingga PKN sering disebut bidang studi yang membentuk pola sikap bagi karakter anak bangsa.
c. Peran media, kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-peserta didik dan interaksi peserta didik dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu, fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Dengan menggunakan metode pengajaran dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
            Peran metode, agar peserta didik mempunyai kemampuan, keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap-moral yang berlandaskan pada pancasila sebagai satu keutuhan dan kebulatan.
            Peran Evaluasi,Pertama, Tolak ukur yaitu bagi pengetahuan moralnya dan sekaligus menunjukan kecenderungan yang kuat bagi sikap dan tindakannya. Kedua, media klasifikasi yaitu dalam mengungkap dan memperkokoh nilai, moral dan norma yang baik. Ketiga, media edukasi yaitu terutama yang menyangkut proses maupun hasil.
3.      Intervensi pendidik (guru) adalah :
·         Fasilitator yaitu guru harus memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba menemukan sendiri makna informasi yang diterima.
·         Dinamisator yaitu guru harus berusaha menciptakan iklim proses belajar mengajar yang dialogis dan berorientasi pada proses belajar mengajar.
·         Mediator yaitu guru harus memberikan rambu-rambu atau arahan agar peserta didik bebas belajar.
·         Motivator yaitu guru harus selalu memberikan dorongan agar peserta didik bersemangat dalam menuntut ilmu.
4.  Ciri – ciri guru yang inkuiri:
1.         Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal (siswa sebagai objek)
Karena, siswa tersebut dapat mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang  diberikan.  Sehingga siswa tersebut di lebih dipacu keaktivannya saat pembelajaran.
2.         Menumbuhkan kepercayaan diri siswa
Bahwasannya kita ketahui siswa tersebut lebih ditekankan pada keaktifannya sehingga timbullah rasa kepercayaan diri pada siswa tersebut yang telah dilatih agar aktif dalam mencari dan menemukan sendiri apa yang menjadi masalah mereka.
3.         Mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah.
Jadi, selain penekanan dalam keaktifan siswa inkuiri pun dalam pelaksanaannya menekankan siswa untuk berfikir ilmiah.
5.        a.  Pola bentuk pendekatan yang acuannya pada penelitian kelas diantaranya :
·         Memfungsikan sebagai pendidikan multikultural (sikap)
·         Memperkokoh nasionalisme dengan menekan pendekatan political nation
b.  Secara empiris pendidikan demokratisasi dapat dilakukan melalui berbagai  bentuk pendekatan :
·         Pengajaran kontruktivisme
Pengajaran kontruktivisme artinya bahwa pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi (bentukan) kita sendiri, bukan imitasi dari kenyataan, bukan gambaran dunia kenyataan yang ada. Proses pembentukan ini berjalan terus menerus, dan setiap kali terjadi reorganisasi atau rekonstruksi karena adanya pengalaman baru.
·         PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
·         Superpisi klinis
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Pada intinya ketiga pendekatan di atas harus dilaksanakn oleh guru. Hal ini sejalan dengan pendapat John Goodland, (1999 : 97) yaitu secanggih apapun kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia, tidak akan mampu menggantikan peran dan fungsi guru dalam proses pendidikan anak (secara empiris).
c. Alasan PBM demokrasi di Negara Indonesia tidak bisa berjalan sesuai dengan Hidden Curriculum karena:
1) memonopoli interaksi PBM di kelas
2) materi dan informasi tidak ditunjang oleh faktual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar