UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS
TASIKMALAYA
Jalan Dadaha
No. 18 Telp. 0265-33160 Tasikmalaya 46115
NASKAH UJIAN
AKHIR SEMESTER GANJIL 2012/2013
Mata Kuliah :
Pembelajaran PKn
Program : S-1 PGSD
Jenis Ujian : TAKE HOME
Dosen : Drs. Nana Ganda, SH., M.Pd.
Petunjuk :
1.
Kerjakan soal dibawah ini
dengan rinci dan tepat
2.
Dikumpulkan tanggal 07
Januari 2013 Jam 10.00 WIB
1.
Paradigma baru merupakan
model atau kerangka berpikir sejalan dengan dinamika perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara menuju kehidupan masyarakat yang lebih demokratis, maka
pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran pembangunan karakter bangsa
(National Character Building).
a.
Bagaimana proses dan peran
paradigma baru bidang studi di pkn bagi pendidikan anak bangsa guna
mengembangkan pola dinamika kehidupan dimasyarakat.
b.
Uraikan secara rinci tentang
karakteristik bidang studi pkn model paradigma baru yang dilandasi oleh esensi
pendidikan demokrasi di indonesia.
2.
Peran seorang
guru dalam proses pengembangan dan penerapan metodologi pembelajaran bidang
studi PKn yang mengacu pada hakikat, fungsi, dan tujuan operasional bidang
studi PKn.
Tugas saudara:
a.
Uraikan tentang
hakikat, fungsi, dan tujuan tujuan bidang studi PKn.
b.
Apa alasannya
bidang studi PKn disebut pembentukan pola sikap bagi karakter anak bangsa.
c.
Bagaimana peran
metode, media dan evaluasi bidang studi PKn yang dilandasi peran ranah afektif
bagi pola sikap kehidupan berbangsa.
3.
Dalam proses pengajaran
pragmatic pendidikan tidak monopoli dalam memberi dan mencari informasi,
intervensi pendidik ( guru) adalah berperan sebagai fasilitator, dinamisator,
mediator dan motivator.
Bagaimana peran guru dalam PBM yang mengacu pada:
-
Fasilitator bagi anak
didiknya
-
Dinamisator dalam KBM di
kelas
-
Mediator dalam proses
pembelajaran
-
Dalam motivator bagi anak
didik
4.
Guru adalah
tenaga professional di bidang pendidikan yang menggunakan keahliannya untuk
membantu perkembangan serdik, karena guru berperan sebagai agen pembaharu, pemimpin
dan pengembang bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan peserta didik, maka
guru harus merancang pembelajaran atas dasar kebutuhan individual peserta didik.
Oleh karenanya
alam PBM bidang studi PKn diperlukan seorang guru yang inkuiri. Tugas saudara
bagaimana bentuk dan ciri-ciri guru yang inkuiri?
5.
Secara empiris, demokrasi
dalam pendidikan dapat dilakukan melalui berbagai pola/sistem pendekatan
pendidikan dan pengajaran konstruktivisme, penelitian tindakan kelas dan
supervise klinis,
a.
Bagaimana pola bentuk
pendekatan yang acuannya pada penelitian tindakan kelas supaya PBM demokrasi
menjadi landasan pemberdayaan warga negara (Citizen
empowerment).
b.
Bagaimana totalitas seorang
guru dalam menetapkan pola interkasi demokrasi pada anak didiknya secara
empiris pada lingkungan sekitar?
c.
Apakah alasan PBM demokrasi
di negara indonesia tidak bisa berjalan sesuai dengan peran Hidden Curriculum)?
Selamat Bekerja
Jawaban:
1.
a. Upaya pembelajaran demokrasi bagi
peserta didik dengan pola pembentukan masyarakat demokrasi sangatlah penting.
Karena kita ketahui sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu
dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang
hayat, yang mampu memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran demokratis.
Dalam kerangka semua itu mata
pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter
warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Peran PKn dalam proses pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, melalui pemberian keteladanan,
pembangunan kemauan, dan pengembangan kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Melalui PKn sekolah perlu
dikembangkan sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup
dan berkehidupan yang demokratis untuk membangun kehidupan demokrasi.
Dari kedua konsep dasar tersebut
dapat dikemukakan bahwa paradigma pendidikan demokrasi melalui PKn yang perlu
dikembangkan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi yang bersifat
multidimensional atau bersifat jamak.
Peran calon guru/guru dalam proses
belajar mengajar yang mengacu pada konsep demokrasi , nilai demokrasi, dan
masyarakat demokrasi guna menunjang pola kehidupan peserta didik diradius
lingkungan yaitu memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang
sungguh-sungguh pada pengembangan pengertian tentang hakikat dan karekteristik
aneka ragam demokrasi. Sebagai komponen sistem pendidikan gurupun harus mampu
menerima perbedaan, menghargai pendapat siswa tidak memaksakan kehendak, merasa
paling tahu dan menciptakan suasana belajar yang demokratis. Peran guru bukan
sebagai satu-satunya sumber belajar karena telah/makin banyak sumber belajar
lain di sekitar kehidupan anak.
Dalam proses belajar mengajarpun
didukung dengan tersedianya sumber belajar yang dapat mempasilitasi siswa untuk
dapat memahami penerapan demokrasi sehingga mereka memiliki wawasan yang luas
tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks.
Guru dapat menciptakan stuasi
sekolah dan kelas yang di kembangkan sebagai democratic laboratory atau lab demokrasi dengan lingkungan
sekolah/kampus yang diperlakukan sebagai mikro lingkungan kehidupan yang
demokratis yang bersifat mikro dan memperlakukan masyarakat luas sebagai open global classroom atau sebagai kelas
yang terbuka.
Dengan cara itu akan memungkinkan
siswa dapat belajar demokrasi dalam stuasi yang demokratis dan membangun
kehidupan yang lebih demokratis.
b. PKn merupakan suatu bidang kajian
ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama
serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia. Pendidikan demokrasi dalam
berbagai konteks, dalam hal ini untuk pendidikan formal (di sekolah dan
perguruan tinggi), nonformal (pendidikan di luar sekolah) dan informal
(pergaulan di rumah dan masyarakat) mempunyai visi sebagai wahana substantif,
pedagogis, dan sosial kultural untuk membangun cita-cita, niali , konsep,
prinsip, sikap, dan keterampilan demokrasi dalam diri warga negaranya melalui pengalaman
hidup dan berkehidupan demokrasi dalam berbagai konteks.
2. a. –
Hakikat bidang study PKn
Hakekat pendidikan
kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai
landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam.
-
Fungsi bidang study PKn
1. Mengembangkan
dan melestarikan nilai, moral pancasila secara dinamis dan terbuka dalam arti
bahwa nilai – moral mampu menjawab tantangan yang terjadi di masyarakat, tanpa
kehilangan jati diri bangsa yang merdeka dan berdaulat.
2. Mengembangkan
dan membina manusia indonesia seutuhnya yang sadar politik dan kontitusi negara
kesatuan RI berlandaskan pada pancasila dan UUD ’45.
3. Membina
pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar warga negara dan negara.
-
Tujuan Bidang studi PKN
1. Memiliki
kemampuan berfikir secara rasional, kritis dan kreatif sehingga mampu memahami
bernagai wacana kewarganegaraan.
2. Memiliki
keterampilan intelektual dan keterampilan berprestasi secara demokratis dan
bertanggung jawab.
3. Memiliki
watak dan kepribadian yang baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
b.
Karena dalam sasaran program bidang studi PKn di SD adalah membentuk peserta
didik agar mempunyai kemampuan, ketrampilan untuk mengembangkan pengetahuan,
sikap-moral yang berlandskan pada pancasila sebagai satu keutuhan dan kebulatan
sehingga PKN sering disebut bidang studi yang membentuk pola sikap bagi
karakter anak bangsa.
c.
Peran media, kedudukan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar
sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-peserta didik
dan interaksi peserta didik dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu,
fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yakni
menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Dengan
menggunakan metode pengajaran dapat mempertinggi kualitas proses belajar
mengajar dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik dan akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Peran metode, agar peserta didik
mempunyai kemampuan, keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap-moral
yang berlandaskan pada pancasila sebagai satu keutuhan dan kebulatan.
Peran Evaluasi,Pertama, Tolak ukur
yaitu bagi pengetahuan moralnya dan sekaligus menunjukan kecenderungan yang
kuat bagi sikap dan tindakannya. Kedua, media klasifikasi yaitu dalam
mengungkap dan memperkokoh nilai, moral dan norma yang baik. Ketiga, media edukasi
yaitu terutama yang menyangkut proses maupun hasil.
3. Intervensi
pendidik (guru) adalah :
·
Fasilitator yaitu guru harus memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba menemukan sendiri makna informasi
yang diterima.
·
Dinamisator yaitu guru harus berusaha
menciptakan iklim proses belajar mengajar yang dialogis dan berorientasi pada
proses belajar mengajar.
·
Mediator yaitu guru harus memberikan
rambu-rambu atau arahan agar peserta didik bebas belajar.
·
Motivator yaitu guru harus selalu
memberikan dorongan agar peserta didik bersemangat dalam menuntut ilmu.
4. Ciri – ciri
guru yang inkuiri:
1.
Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal
(siswa sebagai objek)
Karena, siswa tersebut dapat
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang diberikan.
Sehingga siswa tersebut di lebih dipacu keaktivannya saat pembelajaran.
2.
Menumbuhkan kepercayaan diri siswa
Bahwasannya kita ketahui siswa
tersebut lebih ditekankan pada keaktifannya sehingga timbullah rasa kepercayaan
diri pada siswa tersebut yang telah dilatih agar aktif dalam mencari dan
menemukan sendiri apa yang menjadi masalah mereka.
3.
Mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah.
Jadi, selain penekanan dalam
keaktifan siswa inkuiri pun dalam pelaksanaannya menekankan siswa untuk
berfikir ilmiah.
5.
a. Pola bentuk pendekatan yang acuannya pada
penelitian kelas diantaranya :
·
Memfungsikan sebagai pendidikan
multikultural (sikap)
·
Memperkokoh nasionalisme dengan menekan
pendekatan political nation
b. Secara empiris pendidikan demokratisasi dapat
dilakukan melalui berbagai bentuk
pendekatan :
·
Pengajaran kontruktivisme
Pengajaran kontruktivisme artinya
bahwa pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi
(bentukan) kita sendiri, bukan imitasi dari kenyataan, bukan gambaran dunia
kenyataan yang ada. Proses pembentukan ini berjalan terus menerus, dan setiap
kali terjadi reorganisasi atau rekonstruksi karena adanya pengalaman baru.
·
PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Penelitian
Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya
guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
·
Superpisi klinis
Supervisi klinis adalah supervisi
yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis
mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang intesif terhadap
penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Pada
intinya ketiga pendekatan di atas harus dilaksanakn oleh guru. Hal ini sejalan
dengan pendapat John Goodland, (1999 : 97) yaitu secanggih apapun kemajuan
teknologi yang dicapai oleh manusia, tidak akan mampu menggantikan peran dan
fungsi guru dalam proses pendidikan anak (secara empiris).
c. Alasan PBM demokrasi di Negara
Indonesia tidak bisa berjalan sesuai dengan Hidden Curriculum karena:
1) memonopoli interaksi PBM di
kelas
2) materi dan informasi tidak
ditunjang oleh faktual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar